Journal
Menutup tahun 2009, Eve mengajak saya untuk sketching di Surakarta.
Yah, kebetulan juga pas liburan akhir tahun, dan
Awalnya hanya saya dan adik saya (reza, 8th) yang hadir dan bersketsa, kemudian datang Eve bersama adiknya, dan kemudian mas Doni yang datang dari Jogja ikut bersketsa bersama di pasar windujenar ini.
Perkembangan pasar windujenar ini sendiri cukup unik seiring perkembangan jaman. Kondisi yang kami tangkap melalui sketsa kali ini adalah kondisi pasar yang baru saja dipugar dengan bentuk yang lebih modern dan nyaman. Dengan tentunya sesuai dengan estetika lingkungan yang ada. Sayangnya karena terhitung pasar yang baru, pembentukan karakter kiosnya masih belum terasa kental.
Pasar barang antik yang berlokasi di pusat
Meskipun secara fisik pasar barang antic tradisionalnya berubah menjadi pasar modern, pola komunikasi antara pedagang dan pembeli di sini masih cukup tradisional, dengan tawar menawar, dan bahkan anda bias melakukan barter disini.
Teristimewa dari pasar Windujenar sekarang ini adalah adanya public space yang cukup luas dan cantik untuk masyarakat
ada beberapa anak dari pedagang barang antik di pasar windujenar yang ikut nimbrung, hingga akhirnya saya beri mereka kertas dan pensil untuk ikut menggambar.
mantap IS solo, semoga tetap semangat dan terjaga kekompakannya ya :)
BalasHapusiris yg dimaksud = bagian dari mata ya? :)
BalasHapuskeep sketching n posting :D
tetap jalan trus!smangat!!
BalasHapusanton : terima kasih mas anton
BalasHapusshanti : iya, merekam apa yang ditangkap oleh mata dengan tarian garis kita
adrian : terimakasih
asik gambarnya.semangat!!!!!!salam kenal
BalasHapus